Rabu, 09 November 2011
MANFAAT DAUN SUJI DAN DAUN PANDAN
Sumber artikel ini saya ambil dari internet,mudah-mudahan tidak ada yang merasa keberatan dan dirugikan dengan pencomotan artikel ini.
Okelangsung aja sayaakan menuliskan beberapa manfaat atas daun Suji dan Pandan yang biasa di gunakan untuk pewarna dan pewangi makanan tradisional seperti cendol,kue dan lain-lain.
Manfaat daun sjuji
SINONIM :
Nama Latin : Pleomele angustifolia N.E Brown
Nama Daerah : Daun suji, sujen atau pendusta utan
KLASIFIKASI :
Bangsa : Liliales
Suku : Liliacae
Marga : Pleomele
Jenis : Pleomele angustifolia N.E Brown
Sakit yang bisa disembuhkan dengan daun ini:
Kencing Nanah,Disentri dan Beri-beri,nyeri lambung dan nyeri haid dan juga bisa digunakan untuk penawar racun.
DAUN PANDAN
Pandan wangi (Pandanus ammaryllifolius)
Kandungan kimia daun pandan adalah alkaloid, saponin, flavoida, tanin dan polifenol. ini membuat daun pandan mampu untuk mengatasi beberapa masalah berikut:
masalah berikut:
1. Panu
Tumbuk segenggam daun pandan. Ambil airnya dan campur dengan sedikit garam. Minum sehari sekali dan lakukan tiga hari berturut-turut.
2. Darah tinggi
Ambil daun pandan secukupnya, rebus dengan 2 gelas air hingga tersisa 1 gelas. Minum 1/2 gelas di pagi hari dan 1/2 gelasnya di sore hari. Perlahan-lahan tekanan darah akan normal.
3. Penambah nafsu makan
Potong kecil-kecil 10 gram daun pandan wangi segar. Rebus dengan 3 gelas air selama 15 menit hingga tersisa 1 gelas. Minum dua kali sehari.
4. Lemah saraf
Cuci 3 lembar daun pandan, potong kecil-kecil, rebus dengan 3 gelas air sampai tersisa 2 gelas, saring kemudian minum pagi dan sore (masing-masing 1 gelas).
5. Rematik dan pegal linu
Cuci 3 lembar daun pandan, iris tipis-tipis. Seduh dengan 1/2 cangkir minyak kelapa yang telah dipanaskan sambil diaduk hingga merata. Setelah dingin, gosokkan pada bagian yang sakit.
6. Menghilangkan ketombe
Tumbuk 10 lembar daun pandan sampai halus. Tambahkan 2 gelas air, saring dan usapkan pada rambut yang sebelumnya sudah dikeramas. Selanjutnya bilas dengan air bersih.
7. Gelisah
Cuci 2 lembar daun, iris tipis dan seduh dengan 1/2 gelas air panas. Setelah dingin, minum sekaligus. Lakukan 2 hingga 3 kali sehari hingga terasa tenang.
8. Rambut rontok
Buat jus daun pandan. Oleskan pada akar rambut di pagi hari 1-2 jam. Kemudian bilas.
Apakah Anda mempunyai keluhan di atas? Tak ada salahnya untuk mencoba bukan! Daun pandan wangi pun mudah kita dapatkan di pasar tradisional maupun supermarket!
Tidak ada salahnya juga untuk menjadikan daun pandan wangi sebagai pelengkap halaman kita. Namun saya sarankan, bila menanam pandan wangi saat musim hujan saja. Karena ketika musim kemarau, meski kita rajin menyiram kerap mati. Ini terkait struktur akarnya yang butuh kelembapan yang tinggi ketika awal penanaman. Namun jika sudah hidup, pandan wangi akan lebih tahan, apalagi kalau sudah beranak pinak!!!
Sumber: http://id.shvoong.com/medicine-and-health/alternative-medicine/1967118-daun-pandan-serba-guna/
Sumber gambar: mistahduatujuh-blogspot.com
Selasa, 11 Oktober 2011
INFO PEMESANAN
Dear All
Kami Team BSM ( Bubur Mas Tono) menawarkan pesanan makanan Bubur sum sum kepada teman-teaman dengan harga yang bersahabat pula,yang tentunya sangat terjangkau dengan kantong kita./Porsi hanya Rp 3000 rupiah saja,Kami juga Menerima Pesanan dengan Partai besar untuk acara Arisan keluarga, pesata ulang tahun dan manasik haji serta acara-acar lainya Untuk 100 porsi Bubur Hanya Rp 300,000 Sudah di antar dan dan di sediakan tenaga untuk Bungkus ke Gelas dan palstik.Jadi Tunggu apa lagi silakan Kontak kami
Tata cara pesan
-Melakukan order lewat telphon minimal 2 hari sebelum hari H
-Minimal order 100 pc
-Membayar Dp 50 persen dari total biaya pesanan
Ke rekining BCA 2371314930 atas nama Sartono
mas_sartono@yahoo.com
http://bubur-sumsum.blogspot.com
08159869122
INFO PANGKALAN
Jl MERDEKA DEPOK / DEPAN KANTOR SAMASAT DEPOK 2,SETIAP HARI MINGGU
Senin, 08 Agustus 2011
CARA MUDAH MELIHAT MAKANAN ADA BORAKS ATAU TIDAK
Konsumen adalah gerbang terakhir yang harus selalu waspada dan penuh kehati hatian soal makanan,akir-akir ini tersebar kabar tasedab yang tentunya sangat terasa menampar bagi kaum pedagang makanan yang benar-benar hanya mencari sedikit keuntungan demi kelangsungan hidup keluarganya.
Kisah penjual dawet di kota kecil jawa tengah dan pedagang lontong dan bajang di bandung hanyalah salah satu pelaku nakal yang di endus oleh media tv, Oleh karena itu konsumen di harapkan cermat dalam memilih makanan yang sehat dan tidak berbahaya bagi tubuh kita.
Ada sedikit trik untuk memilih makanan yang tidak mengandung boraks dan bahan pengawet serta pewarna lain.
1. Carilah makanan yang berwarna Putih , Jika terpakas harus memilih yang berwarna,pilihlah warna yang kusam atau tidak terang,biasanya warna yang kusam dan tidak mencolok terbuat dari bahan pewarna makanan yang tridak berbahaya bisa nya menggunakan daun pandan dan daun suji yang hasilnya akan kelihatan keruh tidak terang
2. Jika warna cendol kelihatan hijau terang kemungkinan menggunakan pewarna kain atau ( wenter ) yang bisa di gunakan untuk menyulap celana Blujin lusuh menjadi serasa baru.
3. memilih bajang dan lontong pilihlah yang tidak begitu kenyal dan beras nya masih kelihatan bentuk aslinya. Rasa makanan yang mengandung Boraks akan terasa getir dan sedikit pahit juga setelah makan bibir akan terasa kering dan haus.
JIka anda ingin menguji apakha makanan mengandung boraks atau tidak dengan alat seadanya, cobalah ambil mangkung yang tahan bakar, gilas makanan tersebut sampai halus, kemudian tuangkan alcohol lalu di bakar , jika hasil pembakaran berwana merah berarti makanan aman dari boraks, namun jika warna pai di dominasi warna biru kemungkinan makanan mengandung borkas
Kisah penjual dawet di kota kecil jawa tengah dan pedagang lontong dan bajang di bandung hanyalah salah satu pelaku nakal yang di endus oleh media tv, Oleh karena itu konsumen di harapkan cermat dalam memilih makanan yang sehat dan tidak berbahaya bagi tubuh kita.
Ada sedikit trik untuk memilih makanan yang tidak mengandung boraks dan bahan pengawet serta pewarna lain.
1. Carilah makanan yang berwarna Putih , Jika terpakas harus memilih yang berwarna,pilihlah warna yang kusam atau tidak terang,biasanya warna yang kusam dan tidak mencolok terbuat dari bahan pewarna makanan yang tridak berbahaya bisa nya menggunakan daun pandan dan daun suji yang hasilnya akan kelihatan keruh tidak terang
2. Jika warna cendol kelihatan hijau terang kemungkinan menggunakan pewarna kain atau ( wenter ) yang bisa di gunakan untuk menyulap celana Blujin lusuh menjadi serasa baru.
3. memilih bajang dan lontong pilihlah yang tidak begitu kenyal dan beras nya masih kelihatan bentuk aslinya. Rasa makanan yang mengandung Boraks akan terasa getir dan sedikit pahit juga setelah makan bibir akan terasa kering dan haus.
JIka anda ingin menguji apakha makanan mengandung boraks atau tidak dengan alat seadanya, cobalah ambil mangkung yang tahan bakar, gilas makanan tersebut sampai halus, kemudian tuangkan alcohol lalu di bakar , jika hasil pembakaran berwana merah berarti makanan aman dari boraks, namun jika warna pai di dominasi warna biru kemungkinan makanan mengandung borkas
jalan pintas untuk meraup keuntungan selangit
Liputan6.com, Jakarta: Setelah berpuasa sehari penuh, makanan atau minuman berbuka yang menyegarkan begitu didamba. Jenisnya pun beraneka macam. Mulai dari kue-kue beraneka ragam bentuk dan warna. Sampai minuman seperti es cendol atau dawet. Semua terlihat sehat sebagai santapan berbuka puasa.
Apalagi pedagang yang menjajakan sajian berbuka puasa, mereka bertebaran hampir di tiap sudut kota. Tapi terkadang tampilan luar menjadi perangkap makanan yang tidak sehat. Buat membuktikannya, Tim Sigi mengikuti seorang penjual cendol di salah satu kota kecil di Jawa Tengah. Informasi yang didapat, pedagang satu ini menggunakan bahan kimia berbahaya seperti bleng atau yang lebih dikenal dengan boraks.
Bahkan narasumber Tim Sigi menyebutkan, bahan pewarna tekstil kerap dicampurkan dalam dawet yang dijual. Dengan kamera tersembunyi, tim bergerak mendekati sang pedagang. Tim lalu membeli satu porsi es cendol untuk uji laboratorium. Dan ternyata hasilnya sesuai dugaan.
Bukti otentik laboratorium sudah didapat. Tapi tim harus membuktikan bagaimana tindakan curang dipratikkan. Negosiasi pun dilakukan dengan si pedagang nakal. Tak lama berselang, didapat persetujuan. Pak Giman, penjual es dawet menuturkan kisah, telah menjajakan dagangannya selama dua tahun. Profesi ini terpaksa dijalani karena desakan ekonomi. Terlebih sebelumnya usaha Giman hancur beberapa tahun silam.
Sayangnya, Giman memilih jalan pintas untuk meraup keuntungan selangit. Yakni dengan mengorbankan konsumen yang tak paham bahayanya bagi keselamatan jiwa. Tampilan luar dawet yang dijual Giman berwarna hijau dan terlihat segar. Namun hasil uji laboratorium membuktikan, dawet dagangan si penjual mengandung boraks dan pewarna tekstil.
Dengan kamera tersembunyi, Tim Sigi mengikuti Giman ke pasar untuk membeli bahan dasar cendol. Bahan pengenyal dan pengawet yang dicari adalah boraks. Bleng adalah bentuk tidak murni dari boraks yang dalam dunia industri adalah bahan solder, bahan pembersih, pengawet kayu, dan pengontrol kecoak.
Bayangkan, bahan inilah yang digunakan sebagai pencampur makananan. Apalagi tak sulit menemukan bleng karena dijual bebas. Dari hasil survei acak ke beberapa pedagang, penggunaan bleng atau boraks di kalangan pembuat makanan tradisional lumayan dikenal.
Setelah urusan di pasar beres, Giman bergerak ke sebuah toko bangunan. Sungguh aneh, bahan pembuat makanan dicari di tempat yang tak semestinya. Bahan yang dibeli adalah tawas dan wanter yang biasa digunakan sebagai pewarna tekstil. Tentu saja, bahan kimia ini tak lazim untuk campuran makanan.
Tiba di rumah, Giman tak berlama-lama menyiapkan bahan yang dibutuhkan. Tangan cekatan Giman bekerja. Tak butuh waktu lama, dawet racikan lengkap dengan boraks dan bahan pengawet tekstil siap tersaji. Tinggal menyiapkan santan dan air gula sebagai pelengkap.
Buat yang satu ini, Giman kembali menggunakan jurus akal-akalannya. Ia menyiapkan santan abal-abal. Bukan dengan sari kelapa, tapi dengan tepung yang diracik sedemikian rupa menyerupai santan asli.
Tetapi hasil santan abal-abal tidak bisa tercampur dengan baik di air matang. Tidak kurang akal, Giman menggantinya dengan air mentah sebagai bahan dasar. Setelah semua siap, Giman pun berkeliling menjajakan es dawet.
Pengawasan terhadap pedagang cendol seperti Giman, tentu jarang dilakukan. Apalagi bleng dijual terbuka di pasar tradisional. Apapun alasannya, seharusnya pemerintah memberikan pengawasan lebih baik bagi penggunaan bahan kimia berbahaya.
Pembuatan cendol dengan bleng sebagai pengenyal dan pengawet, diakui Giman, dilakoni pula oleh pedagang cendol lain. Ironis. Ternyata sudah bertahun-tahun, bleng menjadi bahan campuran es dawet di sebagian pedagang dawet.
Sementara dawet adalah minuman khas Jateng yang sudah ada sejak puluhan tahun silam. Sejatinya, dawet hanyalah berbahan dasar tepung beras ataupun sari pati buah aren. Dengan menggunakan bahan-bahan alami dan diolah secara tradisional, rasa-rasanya dawet sudah cukup lezat untuk dikonsumsi.
Apalagi di bulan puasa seperti saat ini. Dawet dipercaya mampu mengembalikan kesegaran setelah satu hari penuh berpuasa. Tapi tak semua penjual dawet berbuat nakal. Masih banyak pembuat dan penjual dawet yang bertanggung jawab.
Seperti yang dilakukan Wiyono. Pria berusia 27 tahun ini berjualan es dawet tanpa bahan pengawet atau pemanis buatan. Wiyono lebih menyiasati dagangan agar tampilan dan rasa lebih menarik, dengan menambahkan ketan sebagai campuran dawetnya.
Dengan begitu, Anda harus pandai-pandai memilih produk makanan atau minuman yang akan dikonsumsi. Sebagai bahan makanan, boraks tidak aman dikonsumsi. Seringnya mengonsumsi makanan berboraks akan menyebabkan gangguan otak, hati serta ginjal. Dan jika dikonsumsi sangat berlebihan, dapat menyebabkan pingsan hingga kematian.
Berikut tips mengonsumsi dawet yang aman untuk anda. Pertama, pilih dawet berwarna putih atau warna lain yang tak mencolok. Kedua, konsumsi dawet yang menggunakan pemanis alami, bukan sintetis. Bila bukan pemanis alami, biasanya ditandai adanya rasa pahit. Atau biasanya setelah dikonsumsi tenggorokan terasa kering dan gatal.
Kemudian yang terakhir, perhatikan rasa santan dari dawet. Santan yang baik dari sari kelapa biasanya gurih, tak terlalu asin dan asam. Di luar rasa itu dikhawatirkan menggunakan santan palsu.(AIS)
Alhamdulillah BuburBuatan saya tidak di campur dengan bahan yang aneh-2 alias alami coy....
Apalagi pedagang yang menjajakan sajian berbuka puasa, mereka bertebaran hampir di tiap sudut kota. Tapi terkadang tampilan luar menjadi perangkap makanan yang tidak sehat. Buat membuktikannya, Tim Sigi mengikuti seorang penjual cendol di salah satu kota kecil di Jawa Tengah. Informasi yang didapat, pedagang satu ini menggunakan bahan kimia berbahaya seperti bleng atau yang lebih dikenal dengan boraks.
Bahkan narasumber Tim Sigi menyebutkan, bahan pewarna tekstil kerap dicampurkan dalam dawet yang dijual. Dengan kamera tersembunyi, tim bergerak mendekati sang pedagang. Tim lalu membeli satu porsi es cendol untuk uji laboratorium. Dan ternyata hasilnya sesuai dugaan.
Bukti otentik laboratorium sudah didapat. Tapi tim harus membuktikan bagaimana tindakan curang dipratikkan. Negosiasi pun dilakukan dengan si pedagang nakal. Tak lama berselang, didapat persetujuan. Pak Giman, penjual es dawet menuturkan kisah, telah menjajakan dagangannya selama dua tahun. Profesi ini terpaksa dijalani karena desakan ekonomi. Terlebih sebelumnya usaha Giman hancur beberapa tahun silam.
Sayangnya, Giman memilih jalan pintas untuk meraup keuntungan selangit. Yakni dengan mengorbankan konsumen yang tak paham bahayanya bagi keselamatan jiwa. Tampilan luar dawet yang dijual Giman berwarna hijau dan terlihat segar. Namun hasil uji laboratorium membuktikan, dawet dagangan si penjual mengandung boraks dan pewarna tekstil.
Dengan kamera tersembunyi, Tim Sigi mengikuti Giman ke pasar untuk membeli bahan dasar cendol. Bahan pengenyal dan pengawet yang dicari adalah boraks. Bleng adalah bentuk tidak murni dari boraks yang dalam dunia industri adalah bahan solder, bahan pembersih, pengawet kayu, dan pengontrol kecoak.
Bayangkan, bahan inilah yang digunakan sebagai pencampur makananan. Apalagi tak sulit menemukan bleng karena dijual bebas. Dari hasil survei acak ke beberapa pedagang, penggunaan bleng atau boraks di kalangan pembuat makanan tradisional lumayan dikenal.
Setelah urusan di pasar beres, Giman bergerak ke sebuah toko bangunan. Sungguh aneh, bahan pembuat makanan dicari di tempat yang tak semestinya. Bahan yang dibeli adalah tawas dan wanter yang biasa digunakan sebagai pewarna tekstil. Tentu saja, bahan kimia ini tak lazim untuk campuran makanan.
Tiba di rumah, Giman tak berlama-lama menyiapkan bahan yang dibutuhkan. Tangan cekatan Giman bekerja. Tak butuh waktu lama, dawet racikan lengkap dengan boraks dan bahan pengawet tekstil siap tersaji. Tinggal menyiapkan santan dan air gula sebagai pelengkap.
Buat yang satu ini, Giman kembali menggunakan jurus akal-akalannya. Ia menyiapkan santan abal-abal. Bukan dengan sari kelapa, tapi dengan tepung yang diracik sedemikian rupa menyerupai santan asli.
Tetapi hasil santan abal-abal tidak bisa tercampur dengan baik di air matang. Tidak kurang akal, Giman menggantinya dengan air mentah sebagai bahan dasar. Setelah semua siap, Giman pun berkeliling menjajakan es dawet.
Pengawasan terhadap pedagang cendol seperti Giman, tentu jarang dilakukan. Apalagi bleng dijual terbuka di pasar tradisional. Apapun alasannya, seharusnya pemerintah memberikan pengawasan lebih baik bagi penggunaan bahan kimia berbahaya.
Pembuatan cendol dengan bleng sebagai pengenyal dan pengawet, diakui Giman, dilakoni pula oleh pedagang cendol lain. Ironis. Ternyata sudah bertahun-tahun, bleng menjadi bahan campuran es dawet di sebagian pedagang dawet.
Sementara dawet adalah minuman khas Jateng yang sudah ada sejak puluhan tahun silam. Sejatinya, dawet hanyalah berbahan dasar tepung beras ataupun sari pati buah aren. Dengan menggunakan bahan-bahan alami dan diolah secara tradisional, rasa-rasanya dawet sudah cukup lezat untuk dikonsumsi.
Apalagi di bulan puasa seperti saat ini. Dawet dipercaya mampu mengembalikan kesegaran setelah satu hari penuh berpuasa. Tapi tak semua penjual dawet berbuat nakal. Masih banyak pembuat dan penjual dawet yang bertanggung jawab.
Seperti yang dilakukan Wiyono. Pria berusia 27 tahun ini berjualan es dawet tanpa bahan pengawet atau pemanis buatan. Wiyono lebih menyiasati dagangan agar tampilan dan rasa lebih menarik, dengan menambahkan ketan sebagai campuran dawetnya.
Dengan begitu, Anda harus pandai-pandai memilih produk makanan atau minuman yang akan dikonsumsi. Sebagai bahan makanan, boraks tidak aman dikonsumsi. Seringnya mengonsumsi makanan berboraks akan menyebabkan gangguan otak, hati serta ginjal. Dan jika dikonsumsi sangat berlebihan, dapat menyebabkan pingsan hingga kematian.
Berikut tips mengonsumsi dawet yang aman untuk anda. Pertama, pilih dawet berwarna putih atau warna lain yang tak mencolok. Kedua, konsumsi dawet yang menggunakan pemanis alami, bukan sintetis. Bila bukan pemanis alami, biasanya ditandai adanya rasa pahit. Atau biasanya setelah dikonsumsi tenggorokan terasa kering dan gatal.
Kemudian yang terakhir, perhatikan rasa santan dari dawet. Santan yang baik dari sari kelapa biasanya gurih, tak terlalu asin dan asam. Di luar rasa itu dikhawatirkan menggunakan santan palsu.(AIS)
Alhamdulillah BuburBuatan saya tidak di campur dengan bahan yang aneh-2 alias alami coy....
Senin, 25 Juli 2011
Sangat indah bekerja dengan hati
Sangat indah bekerja dengan hati,niatkan mencari Rezki yang barokah,beribadah,dan tentunya cari duit untuk sekedar jajan keluarga.Yang tidak kalah pentingnya dalam kita bekerja lakukanlah dzikir kita ini dengan Senyuman dan Niat yang ikhlas.
KAMI TEAM BSM ( BUBUR SUMSUM MAS TONO)
Mengucapkan selamat mempersiapkan Puasa dengan sebaik-baiknya dan Selamat Berpuasa
Kamis, 27 Januari 2011
Kamis, 06 Januari 2011
PANDUAN BIKIN BUBUR SUM SUM
Menurut cerita tanah kelahiranku ( Wonogiri ). Dahulu Jenang Sumsum ini hadir ketika sebuah peristiwa besar selesai dikerjakan. misalnya Mantenan ( Pernikahan )… awalnya filosofinya adalah para panitia yang telah bekerja keras menguras tenaga dan pikiran ini diberikan makanan bubur sumsum agar sumsum yang terpakai didalam tubuhnya untuk beraktivitas segera dapat digantikan….. .
berhubung bubur ini sangat lembut dan wuenak…. tenan… makanya bubur ini suka hadir di setiap acra yang di lakukan dirumahku. tapi memang enak kok bubur ini, gurihnya tepung beras di padu santan dan siraman juruh ( sirup gula jawa ) membuat terasa pas di lidah. Kalo mau coba silahkan lihat resepnya di bawah. tapi aku bikin pake ilmu ibuku… jadi takarannya elum di konversi ke gram gak papa yach.. tetep enak kok
BUBUR SUMSUM
BAHAN BUBUR
1 Gelas Tepung beras putih ( lebih enak kalo nepungin sendiri ya bu…)
5 Gelas Santan dari 1 butir kelapa
3 Lembar daun Pandan
Garam Secukupnya
BAHAN JURUH
1/4 Kg Gula Merah ( atau bisa dikira – kira kok )
Gula Pasir secukupnya
2 Lembar daun pandan
CARA MEMBUATNYA
BUBUR
Siapakan panci, campur semua bahan bubur jadi satu aduk – aduk sampai rata. pastikan semua tepung tercampur rata. agar tidak menggerindil ( aduh… susyeh diterjemahkannya )
Setelah tercampur rata, taruh panci diatas kompor, aduk – aduk terus campuran tersebut sampai mengental. Pastikan sampai meletup letup dan agak lama. agar bubur tidak cepat berair ( tanak )
JURUH
Campur bahan juruh diatas api. aduk sampai rata dan rasakan kemanisannya.
CARA MENYAJIKAN :
Dalam Mangkok taruh bubur dan siram dengan juruh
Gampang khan ?….tidak juga sih harus sering-2 latihan selamat mencoa ya.resep diatas dirasa terlalu sedikit hasilnya. tinggal dikalikan dua atau tiga sesuka anda aja.
TEAM BSM
Langganan:
Postingan (Atom)